Kenapa remaja dan kebanyakan pengguna ganja sulit untuk berhenti Menggunakannya?
Ganja atau Mariyuana memiliki nama latin Cannabis Sativa. Ganja merupakan daun yang menuai sengketa untuk legalitasnya.Ganja adalah tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia dan beberapa negara lainnya. Ganja sebagai ladang perekonomian bagi sebagian orang, bagi penggunanya yang sudah mencoba banyak yang bilang ketagihan bahkan menjadi konsumsi harian atau konsumsi yang tidak bisa di tinggalkan.
Apakah di legalkan ? Di Indonesia belum bisa di katakan legal karena tertuang dalam Undang-undang.
Sebelum adanya larangan ketat terhadap tumbuhan ganja, di Aceh dan beberapa daerah daun ganja menjadi sayur mayur dan umum disajikan untuk lintingan. Daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, yang dirasa ada keasyikan sendiri menurut penghisapnya, dan bisa juga dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.
Di beberapa daerah ganja di gunakan untuk bumbu penyedap masak, namun hanya sedikit saja penggunaannya, efek mengkonsumsi ganja berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan.
Apalagi di konsumsi dalam jangka panjang dengan dosis tinggi.
Beberapa penelitian menyebutkan ganja dapat sebagai obat namun tidak di anjurkan oleh medis.
Bagi penikmat ganja menyebutkan bahwa setelah mengkonsumsi daun itu dirinya dapat melayang tinggi (High) kesadarannya seakan melayang dan di buat senang seakan-akan berimajinasi tinggi.
Setelah mengkonsumsi daun tersebut, pengguna akan mengalami ketagihan dan ingin konsumsi terus menerus, tanpa pengawasan dari pihak medis akan hal ini dapat mengganggu kesehatan bagi pemakainya.
Beberapa dampak yang di timbulkan dari pemakaian ganja yang berlebihan :
* Otak
Secara garis besar otak punya fungsinya sendiri dalam tubuh manusia ketika pemakaian jangka panjang ganja dapat merusak kemampuan berfikir, perubahan struktur kinerja otak yang akan mengakibatkan kerusakan pada fungsi otak.
* Kesehatan Mental
Penggunaan ganja juga dapat berpengaruh pada kesehatan mental seperti berhalusinasi (Melihat suatu hal yang tidak benar-benar ada), Beresiko terkena psikosis akan lebih tinggi jika Anda mulai menggunakan ganja di usia remaja, yang paling berbahaya ialah ketergantungan yang sulit di hentikan menjadikan ganja adalah sebuah kebutuhan.
*Paru-paru
Resiko yang di timbulkan dari ganja di yakini memiliki zat tar yang lebih tinggi dari tembakau biasa dan hal tersebut dapat merusak kesehatan paru-paru anda, akan lebih beresiko tinggi bagi pengguna yang mengkonsumsi kurun waktu lama.
*Kekebalan Tubuh Menurun
Menurut banyak fakta di lapangan penggunaan ganja dapat menurunkan imunitas tubuh, mengurangi kekebalan tubuh bagi penggunanya dan orang yang di sekelilingnya jika ikut menghisapnya, Jika Kekebalan tubuh melemah sulit untuk melawan infeksi dalam tubuh atau penyakit lainnya yang menyerang tubuhnya.
Di Indonesia, Ganja Masuk dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, ganja termasuk dalam narkotika golongan I.
Perbuatan Memiliki Ganja
Atas perbuatan memiliki ganja, orang tersebut dapat dipidana sebagaimana terdapat dalam Pasal 112 UU Narkotika, yang berbunyi:Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).
Dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).(Di kutip dari Hukumonline.com)
Kehilangan remaja sama halnya kehilangan generasi penerus bangsa, jika pemuda di era ini penerus bangsanya terkontaminasi dengan berbau Narkotika lalu bagaimana dengan generasi seterusnya, penyimpangan perilaku dan penyalahgunaan Narkoba bisa di hentikan dari diri kita sendiri.
Semakin hari semakin banyak remaja kita yang di gerogoti zat adiktif yang menghancurkan masa depan dan penghancur syaraf ini, lantas bagaimana kita mengatasai hal tersebut ?
Mari kita membenahi diri sendiri, pengendalian diri dan tidak lepas dari pengawasan orang tua khususnya sebagai tameng diri kita. Peduli pada mereka mereka sebagai Tunas-tunas bangsa adalah Tugas Bersama.
Banyak yang bermula mencoba akhirnya ketagihan hingga akhirnya sebagai konsumtif. Jika Sudah mencoba lalu ketagihan banyak yang di timbulkan kerugian materil contohnya banyak yang memaksakan pengadaan barang-barang tersebut tidak peduli darimana saja sumbernya.
Jika tidak ada uang untuk membelinya apakah masih bisa mendapatkan ?
Tentunya mereka yang menggunakan mempunyai kelompok sesama pemakai ganja, banyak yang menalangi terlebih dahulu bayar nanti hingga akhirnya terjerat hutang untuk mendapatkan barang dan bisa jadi tindak-tindak nekat pencurian atau kriminal lainnya hanya untuk mendapatkan barang tersebut.
Mulai dari sekarang sayangilah orang-orang terdekat kita mereka yang menggunakan adalah mereka yang berawal dari mencoba, Berikan motivasi dan tidak perlu di jauhi.
Mulailah dari diri sendiri untuk tidak mencoba dan saling melindungi remaja-remaja kita, Bangsa masih butuh remaja untuk generasi selanjutnya.
Image Wikipedia.com
penalaelin.blogspot.com